Keracunan massal MBG merupakan situasi darurat yang memerlukan respons cepat dari guru. Setiap detik sangat berharga ketika siswa mengalami gejala keracunan makanan secara bersamaan. Oleh karena itu, guru harus memahami protokol penanganan yang tepat dan terstruktur.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi gejala keracunan pada siswa dengan cermat. Mual, muntah, diare, dan sakit perut menjadi indikator utama yang harus diwaspadai. Selanjutnya, guru perlu menghentikan konsumsi makanan MBG segera untuk mencegah korban bertambah. Pisahkan siswa yang terdampak dari siswa lain sambil tetap memberikan ketenangan.
Hubungi tim medis atau puskesmas terdekat tanpa menunda waktu lebih lama. Berikan informasi detail tentang jumlah korban, gejala yang dialami, dan jenis makanan yang dikonsumsi. Sementara menunggu bantuan medis, dokumentasikan sisa makanan MBG sebagai sampel untuk investigasi lebih lanjut.
Koordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah menjadi langkah penting berikutnya. Informasikan situasi kepada orang tua siswa yang terdampak dengan komunikasi yang jelas namun tidak menimbulkan kepanikan. Platform digital seperti yang dikembangkan Javacom dapat membantu mempercepat penyebaran informasi darurat kepada seluruh stakeholder sekolah.
Pastikan area makan dibersihkan dan disterilkan secara menyeluruh untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut. Catat semua kejadian secara kronologis untuk keperluan laporan dan evaluasi sistem keamanan pangan sekolah. Lakukan pendampingan psikologis kepada siswa yang mengalami trauma akibat insiden keracunan massal MBG tersebut.
Evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penanganan darurat perlu dilakukan setelah krisis berlalu. Hal ini bertujuan memperbaiki sistem respons darurat di masa mendatang dan memastikan keselamatan siswa tetap menjadi prioritas utama dalam program MBG.



Comments are closed